Tarung Derajat Seni Bela Diri Keras yang Melahirkan Jiwa Tangguh
Tarung Derajat bukan hanya soal pukulan, tendangan, atau gerakan fisik semata. Seni bela diri asli Indonesia ini lahir dari perjalanan hidup Haji Achmad Dradjat, yang akrab disapa Aa Boxer. Dari jalanan Bandung, Jawa Barat, ia menjadikan pengalaman bertarungnya sebagai dasar lahirnya sistem bela diri yang kini dikenal dengan nama Tarung Derajat. Pada tahun 1972, Tarung Derajat resmi berdiri dan terus berkembang hingga kini di bawah naungan organisasi Kodrat (Keluarga Olahraga Tarung Derajat).
Di dalam Tarung Derajat, disiplin bukan sekadar aturan, melainkan fondasi. Sikap hormat, siaga, hingga gerakan dasar lainnya menanamkan nilai bahwa tubuh dan pikiran harus sejalan. Latihan yang terlihat sederhana, seperti sikap siap atau penghormatan, sesungguhnya melatih mental untuk rendah hati namun tetap tegas.
Banyak orang melihat Tarung Derajat hanya sebagai bela diri untuk bertarung. Padahal, seni bela diri ini juga menjadi sarana untuk membentuk karakter. Dorongan fisik lewat push up, sit up, hingga gerakan berulang kali bukan untuk menyiksa, melainkan membentuk daya tahan dan ketangguhan. Dari situlah lahir pribadi yang tidak mudah menyerah, baik di arena maupun dalam kehidupan sehari-hari.
Tarung Derajat memiliki makna penting, terutama bagi generasi muda. Di tengah berbagai tantangan zaman, latihan ini dapat menjadi ruang positif untuk menyalurkan energi, memperkuat tubuh, dan menjauhkan diri dari hal-hal yang negatif. Lebih dari itu, Tarung Derajat menanamkan rasa kebersamaan yang kuat. Setiap anggota dipandang sebagai saudara yang saling mendukung dan saling menguatkan.
Tarung Derajat adalah pesan bahwa hidup harus diperjuangkan dengan keras, tapi juga dijalani dengan hati. Ia tidak hanya melatih fisik, tapi juga membentuk mental juang, rasa hormat, dan kebersamaan. Inilah yang membuat Tarung Derajat bukan sekadar bela diri, melainkan seni hidup yang lahir dari tanah Sunda dan kini menjadi kebanggaan Indonesia.
Salam Hangat,
Tarung Derajat, Satlat Lentera
Ghio Nugroho