Olah Tubuh sebagai Wujud Kesadaran Gerak di Sanggar Tari
Di Sanggar Lentera Khageswara Wicitra, olah tubuh bukan sekadar aktivitas fisik. Ia menjadi fondasi utama dalam membentuk kesadaran tubuh sebelum memasuki materi koreografi. Para penari dilatih untuk terlebih dahulu mengenali tubuh mereka, melatih kelenturan, kekuatan otot, keseimbangan, serta pernapasan. Kesadaran terhadap tubuh adalah fondasi dalam menari. Jika tubuh belum siap, maka gerakan tidak akan bermakna.
Olah tubuh bukan hanya melatih fisik, tetapi juga membentuk disiplin dan kepekaan gerak. Anak-anak diajak untuk hadir tepat waktu, berpakaian sesuai ketentuan latihan, dan mengikuti instruksi dengan saksama. Setiap gerakan diawali dari tubuh yang dipersiapkan dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab.
Olah tubuh juga membantu membangun konsentrasi. Anak-anak menjadi lebih fokus ketika mulai belajar koreografi. Mereka tidak hanya menghafal gerakan, tetapi benar-benar merasakan dan menghayatinya.
Dalam proses latihan menciptakan tarian baru, sanggar menerapkan pendekatan pembaruan sesuai usia dan dinamika penari. Unsur Jaipongan tetap menjadi dasar, namun dikembangkan secara kontekstual. Semua diawali dengan tubuh yang siap dan terkoneksi.
Di tengah arus modernisasi dan godaan budaya instan, pendekatan disiplin seperti ini menjadi bentuk keteguhan menjaga nilai. Sanggar ini tidak hanya melahirkan penari, tetapi juga membentuk karakter anak-anak yang peka terhadap tubuh, ruang, dan budaya yang mereka wakili.
Sebagaimana latihan yang selalu dimulai dari titik nol, dari keheningan, dari napas pertama, dari gerak paling sederhana, Begitu pula setiap proses kesenian di sanggar ini dijalani dengan kesabaran, kedisiplinan, dan pertumbuhan yang berangkat dari tubuh yang menyadari keberadaannya sendiri.
Salam hangat,
Sanggar Lentera Khageswara Wicitra
Savika Nurul Ain