Adab Sebelum Ilmu adalah Budaya yang Terus Ditanamkan
di Rumah Qur’an Ruhama

Di tengah arus zaman yang serba cepat dan instan, pendidikan akhlak dan adab menjadi kebutuhan utama dalam membentuk generasi Muslim yang tangguh dan berjiwa Qur’ani. Di Rumah Qur’an Ruhama, nilai ini menjadi pondasi utama dalam proses belajar-mengajar. Sebelum anak-anak diajarkan cara membaca atau menghafal Al-Qur’an, mereka lebih dulu dibimbing untuk memahami pentingnya adab baik kepada guru, teman, maupun kepada ilmu itu sendiri.

Setiap pertemuan di Rumah Qur’an Ruhama diawali dengan kebiasaan mengucap salam, mencium tangan ustaz/ustazah, serta membaca doa sebelum belajar. Hal-hal sederhana seperti ini, meskipun tampak sepele, sesungguhnya membentuk karakter yang menghormati ilmu dan pembawanya. Para santri juga dibiasakan untuk menjaga kebersihan, merapikan tempat duduk, dan menyimak dengan tenang saat teman lain membaca Al-Qur’an.

Tidak hanya itu, dalam pengajaran sehari-hari, para pengajar di Ruhama senantiasa menyisipkan pelajaran akhlak Islami. Misalnya, ketika ada yang berebut giliran membaca, ustazah akan mengingatkan pentingnya sabar dan mendahulukan orang lain. Ketika ada yang tidak disiplin, anak diajak berdialog, bukan dimarahi karena prinsip yang dipegang adalah mendidik dengan kasih, bukan sekadar mengoreksi kesalahan.

Melalui pendekatan ini, anak-anak belajar bahwa ilmu bukan sekadar hafalan atau bacaan, tapi juga perilaku. Mereka mulai memahami bahwa berkata lembut kepada guru, duduk dengan tertib, atau meminta izin sebelum berbicara adalah bagian dari mencari berkah ilmu. Di sinilah makna “adab sebelum ilmu” benar-benar hidup dalam keseharian santri.

Budaya ini bukan hanya ditanamkan di dalam kelas, tetapi juga menjadi kebiasaan yang terus diulang dalam kegiatan harian, seperti ketika bermain, makan bersama, atau saat berkegiatan di luar ruangan. Harapannya, nilai-nilai ini akan terbawa dalam kehidupan anak-anak di luar Rumah Qur’an Ruhama di rumah, di sekolah, maupun di lingkungan masyarakat.

Salam Hangat
Rumah Qur’an Ruhama

Nurfaizah